h1

Mencari Rakyat

Mei 19, 2009

Hampir lima bulan lalu, banyak orang “berduit” mencari rakyat. Mulai dari kota-kota besar sampai perkampungan, dusun bahkan ke tempat-tempat yang tidak lajim bagi orang penggede. Sebut saja memasuki wilayah kumuh, bertabur sampah, becek dan bau tidak sedap. Mereka seolah-olah melakukan tindakan seperti itu sebagai upaya “perhatian” terhadap nasib orang kecil.

Begitu mereka memeroleh suara yang dapat dihitung dengan angka-angka dalam kotak suara. Mereka tidak pernah kembali lagi ke tempat “hina” versi mereka. Kembali menelusuri kehidupan nikmatnya dengan wara-wiri dijalanan mulus menggunakan kendaraan mewah. Begitu pun selera makan, sebelumnya mau menyuap nasi bungkus di tempat bertabur lalat.

Kini tidak lagi, hidup kembali normal dan lebih bergairah dengan mimpi-mimpinya. Usai kah? Tidak, ternyata sikap itu kini muncul kembali, pemilihan presiden (Pilpres). Ketiga pasang calon presiden, JK-Win, Mega-Pro dan SBY-Budiono. Dari ketiga calon tersebut ada yang menggelitik urat syaraf. Keingingan Mega-Pro untuk deklarasi di Bantar Gebang Bekasi.

Sebuah tempat pembuangan sampah yang artinya hanya di huni oleh masyarakat “sampah” pula. Tentu hidupnya pun bergelimangan “kotor” dan “bau” (maaf bukan bermaskud mendeskriditkan). Ketika mendapat kehormatan sebagai tempat deklarasi, masyarakat pun seolah mencibir saking kagetnya. “Mungkin dibenaknya apa iya, mereka mau datang?”

Mungkin saja mereka akan datang dan betul melakukan deklarasi sebagaimana imajinasi orang gede. Namun tidak sadar, ketika musibah yang melanda bantar gebang beberapa tahun lalu, apakah mereka ingat dan berkunjung kesana? Artinya, Mega-Pro hanya ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa mereka butuh suara rakyat kecil untuk mendudukannya sebagai presiden.

Selain itu tidak! Tidak ada dalam kamusnya orang gede memerhatikan hajat hidup rakyat kecil. Lihat saja, tabungan mereka yang mencapai milyaran rupiah. Bukan kah sama artinya menghianati masyarakat kecil. Masyarakat kecil hidup pas-pasan, uang pun cukup dengan lima puluh atau seratus ribu rupiah untuk menghidupi anak dan istri. Sementara mereka bergelimang uang.

Kepedulian mereka hanya suara dan suara setiap lima tahun sekali dan sekarang ada Pilpres. Jika menang pun akan lupa, sebab pagar betis teramat kuat dengan sistim protokoler dan acara-acara kenegaraan. Mungkin yang terasa adalah kebijakan melalui perundang-undangan, peraturan pemerintah, keputusan menteri dan peraturan daerah, selebihnya tidak!

Bagaiman hendak memerhatikan rakyat apabila sistimnya saja tidak dirancang sedemikian rupa agar rakyat sebagai garda terdepan. Lha anggota MPR, DPR, DPD dan presiden, jaksa agung, mahkamah agung, dan lembaga tinggi negara lainnya hanya bekerja untuk dirinya sendiri. Bekerja untuk memenuhi hajat hidupnya semata-mata, bukan pihak lain.

Jika sudah demikian, apa artinya deklarasi di tempat sampah? Apa artinya deklarasi di fasilitas umum atau kampus. Sementara, kepentingan yang dibela dan diperjuangkan hanya perutnya sendiri. Bukan kepentingan rakyat semata-mata. Sepertinya rakyat sengsara pun bukan kewajiban para calon presiden terhormat. Pemimpin yang tidak mengenal rakyatnya sendiri.***

Satu komentar

  1. assalamu alaikum wr. wb.

    alhamdulilah…
    Selamat akhirnya golput berhasil memenangkan jumlah suara terbanyak!
    Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Partai Golput,
    baik yang dengan penuh kesadaran dan keikhlasan maupun yang tidak.
    Lho, maksudnya? Gak Jelas? 😐

    Sudah saatnya kita ganti sistem!
    Sistem yang lebih “pro rakyat” dan lebih “berbudi”…
    Ayo kita ganti secepatnya, “lebih cepat lebih baik”…
    Mari kita “lanjutkan” perjuangan dakwah untuk menegakkannya!
    Sistem Islam, petunjuk dari Sang Maha Pencipta!

    Lihatlah dengan hati dan fikiran yang jernih!
    Aturan Sang Maha Pencipta diinjak-injak
    dan diganti dengan aturan yang dibuat seenak udelnya!
    Dan lihat akibatnya saat ini, telah nampak kerusakan
    yang ditimbulkan oleh sistem sekulerisme dan turunannya
    (seperti: kapitalisme, sosialisme, demokrasi, dsb) di depan mata kita!

    Banyak anak terlantar gara2 putus sekolah.
    Banyak warga sekarat gara2 sulit berobat.
    Banyak orang lupa gara2 ngejar2 dunia.
    Dan banyak lagi masalah yang terjadi gara2 manusia nurutin hawa nafsunya.

    Lihat saja buktinya di
    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/05/12/kemungkaran-marak-akibat-syariah-tidak-tegak/
    http://hizbut-tahrir.or.id/category/alwaie/
    http://hizbut-tahrir.or.id/category/alislam/
    dan banyak lagi bukti nyata yang ada di sekitar kita!

    Untuk itu, sekali lagi saya mohon kepada semua pihak
    agar segera sadar akan kondisi yang sekarang ini…
    dan berkenan untuk membantu perjuangan kami
    dalam membentuk masyarakat dan negeri yang lebih baik,
    untuk menghancurkan semua bentuk penjajahan dan perbudakan
    yang dilakukan oleh manusia (makhluk),
    dan membebaskan rakyat untuk mengabdi hanya kepada Sang Maha Pencipta.

    Mari kita bangkit untuk menerapkan Islam!
    mulai dari diri sendiri.
    mulai dari yang sederhana.
    dan mulai dari sekarang.

    Islam akan tetap berlaku hingga akhir masa!
    Dan Islam akan menerangi dunia dengan cahaya kemenangan!
    Mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan (-_-)
    terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.

    wassalamu alaikum wr. wb.



Tinggalkan komentar